Mencintai diri sendiri di saat semuanya baik-baik saja memang mudah. Tantangannya adalah mencintai diri sendiri dalam kondisi apapun. Mau tahu caranya?
Pagi ini saya sedang menikmati secangkir kopi di ruang makan sendirian. Aluf, putri saya yang berusia 8 tahun sudah berangkat sekolah bersama kakak saya dan anaknya Yoko, yang tinggal bersama saya dalam satu rumah. Saya baru saja menyelesaikan leg day minggu ke-5 program Bikini Body Guide Kayla Itsines, sebuah achievement untuk saya karena bisa konsisten menjalankan program olahraga tanpa melibatkan personal trainer atau orang lain. Sepiring scrambled egg dan sebuah alpukat yang creamy baru saja saya habiskan dan saya diliputi kedamaian yang susah digambarkan. Happiness? Joy? No, more like pure and utter contentment.
Saya adalah seorang single mom dan juga entrepreneur. My life is far from perfect. Hari-hari saya dipenuhi hal-hal tak terduga yang tidak semuanya menyenangkan, walaupun bisa dibilang tidak pernah membosankan. Saya pernah gagal, pernah berhasil, pernah gemuk, pernah turun 20 kilogram lebih dan menyelesaikan weight loss challenge. Pernah punya kulit sangat bermasalah, pernah kinclong. Perjalanan hidup saya selama 38 tahun ini jauh dari mulus, tapi di satu momen ini - di sebuah pagi yang hanya ditemani secangkir kopi dan dengkuran halus kucing saya - I feel truly at peace with myself, even after going through so many twists and turns in life.
Seperti yang pernah saya tulis di sini, mencintai diri sendiri di saat semuanya sedang baik-baik saja memang gampang. The challenge is to do it unconditionally because you don't have to be perfect to love yourself. Berikut tips dari saya.
1. Be Kind to Yourself
Dulu saat masih muda, saya pikir kedewasaan ditandai dengan tidak lagi mengacuhkan pendapat dan perkataan orang lain tentang kita. Mungkin ada benarnya. Tapi semakin bertambah umur, saya makin menyadari bahwa orang yang paling kritis dan jahat terkadang adalah diri kita sendiri. The truth is, you are affected by what other people say or think about you because you yourself believe those things to be true. You make yourself believe that you are as good as the next compliment somebody gives you on Facebook or Instagram. Berhenti mendengarkan perkataan negatif, terutama yang dikatakan diri sendiri. Saat menangkap diri kita mulai mengeluarkaan berbagai celaan - Kok gue gendut banget sih? Pantesan dia nggak mau sama gue, lemak gue di mana-mana. Udah gendut, gue juga membosankan, I never have interesting things to say, my life sucks - hentikan dan ganti dengan kalimat ini. I am awesome. I am beautiful. I am enough.
2. Meditasi
Sebelum menemukan manfaat meditasi, saya nggak pernah mengerti kenapa saya nggak bisa menghentikan pikiran-pikiran yang kadang membuat saya down, marah, bingung dan depresi. Saya tau pikiran tersebut nggak sehat, tapi saya nggak tau bagaimana menghentikannya. By learning to meditate, I now know that we can't stop our thoughts. Tapi ada cara di mana kita bisa mencegah pikiran-pikiran tersebut untuk menguasai kita dan menentukan sikap dan tindak tanduk kita. It's called being mindful. Ted Talk dari Andy Puddicombe ini bagus banget untuk membantu kamu memahami apa artinya being mindful dan bagaimana cara kita mengamati pikiran-pikiran kita tanpa ada judgement.
If you have never done meditation, please try. 10 menit saja setiap hari, saya yakin kamu akan merasa lebih tenang, lebih bahagia dan lebih bisa berdamai dengan diri sendiri. Terutama kalau kamu selama ini bergelut dengan negative self talk seperti yang saya sebutkan di Point 1.
The post 6 Cara Mencintai Diri Sendiri, Apapun Kondisimu appeared first on Female Daily.